Posts

Showing posts from 2016

Obrolan dengan EP Film 12 Menit Kemenangan Untuk Selamanya

Sebuah keberuntugan ketika siang tadi saya sempat berbincang langsung dengan executive producer (EP) dari film 12 menit kemenangan untuk selamanya melalui grup what’sApp. Ia adalah Bapak Somad Sutedja.  Kebetulan juga film tersebut sempat saya garap menjadi tema mading 3D yang saya lombakan bersama tim mading MAN Gondanglegi (sekolah Aliyah saya dulu).

Apakah Islam Penemu Amerika? (Resensi Film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2)

Image
Source: GOOGLE Judul                         : Bulan Terbelah di Langit Amerika 2 Produser                   : Ody Mulya Hidayat Sutradara                  : Rizal mantovani Penulis                      : Hanum Rais, Rangga lmahendra, Alim Duio, Baskoro Adi Pemain                    : Acha Septriasah sebagai Hanum, Abimana Aryasatya sebagai Rangga, Nino Fernandez sebagai Steven, Rianti Cartwright sebagai Azima Husein, Ira Wibowo sebagai ibu Azima, Hannah Al Rashid sebagai Jasmin, Boy William sebagai Peter Cheng, Hailey Franco sebagai Sarah Hussein Genre                       : Drama Rilis                          : 8 Desember 2016

Sajakku yang Hilang

Image
Kemana hialngya sajak-sajak itu? Sudah kucari di mana saja tak kutemukan. Sudah kutelusuri jalanan panjang namun tak jua kuketahui keberadaannya. Kemana hilangnya sajak-sajak itu? Telah kukumpulkan sajak-sajak cinta itu sejak puluhan tahun lalu. ketika aku masih mengerti rasanya jatuh cinta. Ketika aku masih merasakan nikmatnya rindu. Ketika aku masih mendengar bising rayuan setan untuk menyentuh dirimu. Sajak yang aku tulis di setiap malam-malam panjang sebari meneguk segelas kopi yang selalu ku sukai aromanya. Di bawah sinar lampu yang kuredupkan, dan headset yang terpasang di telinga mengalunkan nada-nada sendu menghidupkan kerinduan yang menggebu. Di sanalah sajak-sajak itu terlahir. Dari embrio bernama cinta yang aku sendiri tak tahu siapa ayah dan ibunya.

Surga: Lurus Belok Kanan

Image
Gambar: Google “Kita hidup di neraka terus capai tahu. Apa Kamu nggak ingin ke surga?” “Memangnya Kamu tau jalan ke surga, Nik?” yang ditanya menggeleng. “No, Kamu harus cari tahu jalan ke surga. Secepatnya. Di neraka ini nggak enak tahu. Panas, gersang, tak ada makanan enak. Nggak ada tempat hiburan. Konon katanya, No di surga itu makanannya enak-enak. Banyak bidadari cantik, dan Kamu bisa melihat seluruh dunia dari sana.” Nodi diam. Mereka sama-sama termenun dan berfikir bagamana caranya ke surga. “Tapi, bukannya surga itu hanya fiktif, Nik?”

Gadis Cantik Dengan Lika-liku Kehidupannya

Image
Isa (dua dari kanan) bersama teman-temannya :) “Awwaluhu, aku selalu mikir impian itu adalah segalanya. Sebelum aku melewati sekian drama kehidupan ini…”  Isaatus Sa’adah. Dia adalah teman saya semenjak saya masuk XH. Gadis yang akrab dipanggil Isa ini adalah sosok wanita cantik yang kalem dan menawan. Bisa dibilang, dia adalah gadis paling cantik di kelas saya waktu itu.

Yaumul Marhamah, Malam Memupuk Kasih Sayang

Image
Ini Para Penghuni Kamar Khadjah... :* :* Yeya dapat jajan banyak!!! Siapa bilang jadi santri itu kuno? ketinggalan jaman? hanya ngaji, ngaji dan ngaji? Kalau Anda berfikiran seperti itu, berarti Anda masih memiliki pemikiran yang kuno. :D seperti cerita yang akan saya uraikan berikut ini.

Dibalik Sosok Hiperaktif

Image
Sosok teman inspiratif yang akan saya ceritakan kali ini adalah… Choy! Kenal choy kan? Semua warga MANDAGI pasti deh mengena anak asal ampit yang satu ini. Yaps…

Sosok Imut yang “Super”

Image
Teman saya yang akan saya ceritakan kali ini adalah Alvy Arimmatul Hamim. Di MAN Gondanglegi, semua pasti mengenal Alvy. Sosok ciwi ginuk-ginuk yang imutnya minta ampun. :D :D

At-takrir Chashola Takhsil ~ Pengulangan Membuahkan Hasil

Image
Setiap orang memiliki pilihan sendiri, namun, belum tentu pilihannya itu menjadi kepastian yang diberikan oleh Tuhan. Begitulah kiranya gambaran dari kisah teman saya yang yang satu ini. Yukha Afina Firdausiyah, panggilan akrabnya Yukha atau sebut saja dia Yayuk. Pertama kali mengenalnya ketika kelas X dan kebetulan kita satu bangku. Mulanya, gadis canti asal Turen ini berniat melanjutkan pendidikan SMA nya di Al Munawariyah, yayasan tempat dia sekolah SMP dahulu. Namun, ayahnya justru mendaftarkannya di MAN Gondanglegi. Dia bilang, tidak tahu menahu urusan pendaftaran. “Aku mah nurut aja,” begitu katanya. Begitu masuk di MAN, sama halnya dengan pengalamanku dahulu, dia juga terkejut ditempatkan di XH. The surprised thing yang nggak pernah kita duga sebelumnya.

Syndrom Maba

Image
Hai Readers, now I want to tell you about my new experience in university ( http://www.um.ac.id/ ) for last five days. Buat Kalian yang sudah jadi sarjana, atau sedang menjadi mahasiswa aktif (bukan maba), pasti juga mengalami hal-hal yang aku dan teman-teman maba alami selama beberapa hari terakhir ini.

Almamater baru (Edisi Revisi)

Image
Apa kabar Dunia? Apa Kau masih baik-baik saja hari ini? Lebih baik dari kemarin atau justru memburuk? MABA UM 2016 S1 Bahasa dan Sastra Indonesia PKKMB hari ke-1 Pagi ini tidak ada hal terindah yang bisa ku lihat selain senyum indah di wajah bapakku. Aku sudah hijrah ke pondok pesantren di Kota Malang sejak akhir Juli lalu. karena aku harus masuk PKKMB pukul 6.30, dengan senang hati bapak rela menjemputku dari pondok dan mengantarku ke kampus. Awalnya aku berudsha menolak. Khawatir kalau beliau kelelahan PP setiap pagi Malang – Sidorejo. Tapi, mau bagaimana lagi, beliau memaksa. Aku pun mengiyakan.

Resensi Novel “Hujan” Karangan Tere Liye

Image
Judul                            : Hujan Penulis                         : tere Liye Penerbit                       : Gramedia Tahun Terbit                : 2016 Jumlah Halaman          : 320 halaman Manusia mungkin saja merasa berkuasa di atas muka bumi, merasa sebagai spesies paling unggul. Tapi, mereka sebenarnya berada dalam posisi sangat lemah saat berhadapan dengan kekuatan alam – Tere Liye

Lembar-lembar Terakhir (Part Terakhir)

Image
7 Mei 2016 Pengumuman Kelulusan! Hari itu aku sama Nana bener-bener terkejut ketika tahu temen-temen pakai rok seragam warna putih. Kita udah PD aja gitu datang pakai rok bebas, untungnya warnanya sama-sama abu-abu. Kok bisa salah kostum? Kata temen-temen itu pemberitahuannya dadakan, lewat pesan broadcast BBM, sialnya kita sama-sama off BBM. Nggak ada yang sms juga. Sempet worried sih, tapi, yaudahlah. Pikirku, nggak mungkin juga disuruh pulang. Kita bener-bener nggak tahu. Bapak kesiswaan yang baik hati dan penyayang tidak mungkin tega marahin kita yang masih imut-imut ini kan? Hehe :D pokoknya pagi itu sudah cukup bikin mood kita hancur. Jadi, untuk pembelajaran, lain kali kalau sebar info lewat sms juga ya, Kasihan temen-temen Kalian yang nggak on di sosmed. Toleransi berteknologi ya! :D Bibi dan Nana,, Kita nggak salah kostum kok pas wisudah :D Siang hari, pengumuman pun dibagikan. Dag-dig-dug banget lah. Apalagi sebelum amplop dibagikan Bu Muyas sudah bilang kalau nila

Lembar-lembar Terakhir (part 5)

Image
29 Agustus 2013 Hari itu aku ikutan acara perkenalan tim mading 3D. Tim mading 3D itu memang tim bongkar pasang. Bisa dibilang, terbentuknya itu atas dasar langsung ‘comot’dan kita action kalau pas ada lomba aja. Saat itu aku diajak sama Mas Fadhil. Atas dasar apa ya? I don’t know. Mungkin karena aku udah pernah juara mading 3D waktu MTs dulu. Kalau nggak gitu ya rekomendasi dari rekan-rekan :D what everlah.

Lembar-lembar Terakhir (Part 4)

Image
Ruang Jurnalistik November 2014 Sejarah kembali berulang. Aku terpilih sebagai seorang pimred siang itu. Dalam pengambilan suara secara voting aku mendapat nilai terbanyak, *kalau yang ini selisihnya telak dengan kandidat lain* yang dicalonkan saat itu aku, Yukha, dan Fahma. Sesuai prediksi pengurus lama, Yukha jadi redaktur pelaksana dan Fahma jadi editor. Sebenarnya, itu komposisi mendesak, karena nggak ada pilihan lain. Saat aku dicalonkan pun aku tidak tahu berdasarkan skill atau bukan. Yang jelas, saat terpilih itu ada rasa ketakutan dan kekhawatiran dalam hatiku.

Lembar-lembar Terakhir (Part 3)

Image
Aku pernah memiliki impian yang bisa dibilang ambisius dan tak tahu tujuannya apa. Apa itu? Menjadi pimred mandagi. bersama redaktur OASE periode 2013 - 2014 Yaps, percaya nggak percaya, Kalian harus percaya. Dulu, waktu MTs, aku juga wartawan sekolah. Awalnya hanya ikut-ikutan temen sekelas. Jurnalistik itu apa aku juga tidak tahu menahu. Pokoknya waktu itu di kelas banyak yang ikut, ya udah aku ikut. Tapi, siapa sangka justru yang ikut-ikutan ini jadi kecantol beneran. Di tengah perjalanan, banyak temenku yang mengundurkan diri, hingga akhirnya saat kelas delapan, aku terpilih jadi pimred (karena nggak ada lagi yang bisa dipilih :D)

Lembar-lembar Terakhir (Part 2)

Image
MAN GONDANGLEGI, Juli 2014 Siswa kelas X yang naik kelas XI berebut melihat papan pengumuman yang terpasang di mading sebelah UKS pagi itu. Begitu pula dengan diriku, saat itu aku berlari bersama Yukha untuk melihat berada di jurusan apa nama kita. Sesuai harapan, aku diterima di jurusan bahasa. Dari XH, hanya aku saja yang berada di sana. Teman-temanku yang lain ada di jurusan IPS, Agama, dan sebagian besar di IPA. Yukha, teman sebangkuku - yang mulai aku sayangi - masuk IPA 1, aku masih ingat betul betapa ekspresinya menggambarkan keraguan. Seperti sebuah ketakutan untuk memasuki jurusan barunya. Dia pernah bilang padaku bahwa dia berharap bisa masuk jurusan IPS, meskipun di pilihan pertamanya adalah IPA. But , takdir berkata lain, dia harus menjalani hari-hari berikutnya di kelas IPA 1. Hari itu juga, kita berpelukan menangis mengucapkan kata perpisahan, dan saling mendoakan semoga kita nyaman berada di kelas baru kita. Selamat tinggal XH, selamat tinggal teman-teman, selamat

Lembar-lembar Terakhir (Part 1)

Image
MAN Gondanglegi, 1 April 2016 Setiap sesuatu yang dimulai, pasti akan menemui akhir, dan aku rasa. Hari ini buku-buku ceritaku mulai memasuki halaman-halaman terakhir. Pagi ini, bersama teman-temanku kelas XII, dan beberapa guruku, kami mengenang kebersamaan kami selama bersekolah di MAN Gondanglegi. Menyuarakan kesan masing-masing, dan terisak mengenang perjalanan dan kebersamaan yang begitu panjang.

Bagaimana Bisa Segila Ini Aku Mencintaimu?

Syair apa yang harus ku tulis Sedang mencintaimu membuatku lupa cara menulis Aku terlampau gila memandangimu Tergila-gila akan ketampananmu yang sederhana Pada kepandaianmu yang nampak biasa Pada kedewasaanmu yang mengalahkan usia Jelaskan bagaimana agar aku bisa lupa Sedang dalam doaku namamu sangat sering ku sebut Dalam mimpi, dirimu nyaris tak pernah udzur Jelaskan! Bagaimana bisa segila ini aku mencintaimu? Memoriku, mataku, telingaku Semua sasak akan bayangmu, senyummu, suaramu Senyum manismu yang sangat memikat Perkataanmu yang sarat makna Nada bicaramu yang semerdu alunan rindu Katakan! Bagaimana bisa segila ini aku mencintaimu? Coba terangkan padaku ketidakjelasan akan perasaanku Terima atau tidaknya dirimu aku tak peduli Aku akan terus mencintaimu Sampai kapanpun Aku yakin Dirimu tak akan bisa menjawab Bagaimana bisa segila ini aku mencintaimu?

Aku, Hujan, dan Dia

Image
Di depanku turun jutaan air yang jernih Membuat dingin di tubuhku Di sampingku, berjajar siswa yang sedang sibuk mengurusi kuliahnya Agak jauh di sana, seorang lelaki berkacamata berdiskusi dengan salah seorang dari mereka Itu Kamu Lelaki yang aku doakan siang malam Yang datang dalam mimpiku akhir-akhir ini Seseorang yang aku rindukan dalam diam Aku batin dalam sepi Aku pandang dalam bayang Lelaki yang istimewa di akhir masa sekolahku Aku dan dia menikmati hujan yang sama. Menikmati bunyi sahut-sahutan air yang jatuh, menyejukkan Meski bising, aku masih bisa mendengar suaranya Tawanya, yang semerdu rerintik hujan siang ini Masih bisa membau tubuhnya, yang seharum bau tanah basah terkena tetasan hujan Masih bisa mlirik senyumnya, saat dia tengah asyik mengabaikanku Aku menikmati hujan yang sama dengannya Bersama desir kebahagiaan yang tak terkirakan Bersama debar jantung yang beritme lebih cepat dari pada saat aku berlari menemuinya. Bers

Fenomena Gerhana Matahari di Desa Sidorejo

Image
web - viva.co,id Gerhana matahari total yang terjadi pada 9 Maret lalu menghebohkan banyak kalangan, bahkan membuat manusia dari negara lain berbondong-bondong datang ke Indonesia. Berbagai cerita pun muncul, seperti jembatan ampera yang dipenuhi lautan manusia, mendirikan shalat gerhana , atau berlomba menyaksikan momen gerhana matahari menggunakan teleskop seperti di Jawa Barat. Akan tetapi, antusiasme seperti itu tidak saya temukan di daerah saya, di Desa Sidorejo Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Dusun Sidoayu, salah satu dusun yang berada di desa tersebut bersama-sama mengadakan shalat gerhana dengan imam KH. Mudlafir (tokoh agama setempat). Pukul 06.30, jamaah sudah mulai memadati Masjid Miftahul Huda. Shalat gerhana dimulai pukul 07.30 WIB. Antusiasme warga tersebut dikarenakan shalat sunnah tersebut belum tentu dapat mereka laksanakan lagi hingga puluhan tahun mendatang. Seusai shalat gerhana, warga berebut menyaksikan gerhana matahari secara langsung menggunakan

Mengais Keberuntungan di Depan Toilet Stadion Kanjuruhan

Image
DOKUMENTASI : Bu Sri Dibalik kesan meriah dan menguntungkan di KSD, ada seorang ibu tua yang menggantungkan hidupnya pada lembaran lima puluh ribu rupiah yang ia dapat di Kanjuruhan Sport Day setiap minggunya. Ialah Ibu Sritianti, warga Kecamatan Ngajum yang berprofesi sebagai penjaga toilet umum di sebelah pos keamanan sebelah barat Stadion Kanjuruhan. Ibu berusia 59 tahun ini telah menggeluti pekerjaan tersebut selama 3 tahun. Ia berjaga mulai Sabtu pagi hingga Minggu sore. Ibu Sri adalah salah satu dari sekian banyak orang-orang lanjut usia yang menjadi penjaga toilet umum. “Saya itu di sini buruh. Saya diminta bos saya untuk bekerja menjaga toilet ini Sabtu dan Minggu. Ya, lumayanlah Nduk daripada diam di rumah,” jelas Bu Sri ketika ditanya tentang bagaimana ia mendapatkan pekerjaan itu. Setiap selesai berjaga, ia harus menyerahkan uang hasil berjaga di toilet kepada majikannya. Barulah ia akan mendapat upah dari kerjanya. Jika uang hasil pengunjung toilet berjumlah b

Dibalik Layar #12menit

Image
EKSLUSIF - Setelah puasa prestasi selama dua tahun, tim mading #12menit akhirnya bisa menyantap nikmatnya kemenangan di ajang M-teens School Competition 2016. #12MENIT bersama pembina seusai pengumuman juara Kabar baik datang dari tim mading 3D MAN Gondanglegi. Pada kompetisi MSC yang dilangsungkan di Graha Cakrawala UM, 2-5 Maret kemarin, tim dibawah bimbingan Bapak Yuli Irawan tersebut berhasil meraih juara 3. Setelah dua tahun gagal pada kompetisi serupa, tahun ini mereka benar-benar mempersiapkan mading mereka dengan baik. Meskipun proses pembuatannya terhitung singkat, yakni kurang dari dua puluh hari, namun, mereka dapat membuktikan bahwa kreatifitas dan kinerja mereka tak dapat diremehkan.  Tema Lifestyle yang ditentukan oleh panitia mereka spesifikasikan dengan mengangkat tentang Gadget bertajuk LGBT (Lifestyle, Gadget, Booming, Technology). Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, mading tim #12menit kali ini benar-benar terlihat 3D dan detail. Display mading merek

Alinkah Alea?

“Alin tunggu!” Mey berlari tergopoh menyusulku. “Aku bareng pulang ya!” ucapnya ketika sampai di sampingku. Aku mengangguk dan terus berjalan. “Eh, Lin. Aku mau curhat nih ke kamu.” kata Mey dengan wajah kusut. “Curhat apa?” “Ferdi punya seret admirer !” langkahku langsung terhenti. Permen yang kumakan terasa berhenti di tekakku. “Kenapa berhenti?” tanya Mey. “Tidak apa-apa. Ayo cepetan pulang, keburu hujan nih!” ajakku mengalihkan pembicaraan. “Pokoknya aku penasaran sama cewek yang naksir Ferdi. Semua orang di kampus kan udah tahu kalau Ferdi itu pacar aku. Berani banget dia main sambar begitu saja.” “Emang Kalian sudah pacaran?” “Ya… Ya… belum. Tapi, kan kita udah punya komitmen. Tinggal tunggu waktunya dia nembak aku.” Mey terus mengomel sesampainya di kos. Kupingku sampai dibuat panas olehnya. Sudah dua jam yang lalu dia memulai cerita ini, dan belum selesai sampai sekarang. “Udahlah, Mey. Yang penting Ferdinya nggak kepincut sama tuh cewek kan? Ngapain diributi

Perjuangan Tanpa Batas Sang Jenderal (Review Film Jenderal Soedirman)

Image
Judul Film                   : Jenderal Soedirman Produksi                      : Padma Pictures Sutradara                     :  Viva Westi Penulis Naskah            :  Tubagus Deddy Pemain                        :  Adipati Dolken, Annisa Hertami, Ibnu Jamil, Baim Wong, Tayang                        : Agustus 2015 “Kekuatan senjata bukan lagi yang utama. Perang bukan lagi melawan penjajah semata, tetapi, melawan kejahatan. Saya yakin dengan izin Allah, meski kita terbatas peluru, senjata, meski kita kedinginan, kelaparan seperti sekarang, tapi kita mempunyai niat yang mulia, niat yang akan memenangkan peperangan ini. Ini bukan lagi soal keadaan diri, tapi ini soal perjuangan demi rakyat dan Negara yang kita cintai,” Jenderal Sudirman. Sebuah film kolosal yang menceritakan perjuangan seorang jenderal dalam memimpin perang gerilya tahun 1948. Film ini diawali dengan sedikit cuplikan proses pengangkatan Soedirman sebagai seorang jenderal yang dipilih oleh pimpinan-pimpinan