Apakah Islam Penemu Amerika? (Resensi Film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2)

Source: GOOGLE

Judul                         : Bulan Terbelah di Langit Amerika 2
Produser                   : Ody Mulya Hidayat
Sutradara                  : Rizal mantovani
Penulis                      : Hanum Rais, Rangga lmahendra, Alim Duio, Baskoro Adi
Pemain                    : Acha Septriasah sebagai Hanum, Abimana Aryasatya sebagai Rangga, Nino Fernandez sebagai Steven, Rianti Cartwright sebagai Azima Husein, Ira Wibowo sebagai ibu Azima, Hannah Al Rashid sebagai Jasmin, Boy William sebagai Peter Cheng, Hailey Franco sebagai Sarah Hussein
Genre                       : Drama
Rilis                          : 8 Desember 2016
Sekuel dari film Bulan Terbelah di Langit Amerika ini merupakan lanjutan dari cerita perjalanan Hanum dan Rangga. Sepasang kekasih yang menjelajahi Benua Amerika dan berusaha menemukan jejak-jejak Islam di sana.
Setelah menyelesaikan tugasnya mencari kebenaran kasus yang menimpa Julia Collins, Hanum dan Rangga berniat kembali ke Wina. Namun, atasan Hanum kembali memintanya untuk mencari bukti bahwa Islam yang menemukan benua Amerika 100 tahun sebelum Colombus mendarat di sana. Hanum dan Rangga pun memutuskan untuk kembali ke San Fransisco.
Keduanya memulai penjelajahan dengan bantuan Azima. Di China Town, Hanum menemukan seseorang bernama Peter Cheng yang memiliki bukti sejarah berupa koin yang merupakan peninggalan pelaut muslim itu. Azima mengantarkan Hanum bertemu seorang kolektor untuk menanyakan keaslian koin itu. Siapa sangka, kolektor itu justru menjadi ancaman bagi Hanum. Hanum mulai diikuti oleh sosok lelaki yang tak dikenalinya.
Suatu hari, ketika Hanum dikejar oleh lelaki itu, Yu Sin berdalih menolongnya, tapi, ia justru dibawa ke sebuah markas yang berisi lelaki tua dan lelaki yang mengejarnya tadi tadi. Barulah Hanum menyadari bahwa selama ini dirinya dijebak. Sekeluarga itu menginginkan koin yang berada di tangan Hanum. Mereka adalah keuturunan Muslim Hui yang tinggal di Amerika. Muslim Hui inilah yang pertama kali menduduki Amerika.
Lelaki Hui itu bercerita bahwa dulu, ketika mereka masih tinggal di China, mereka adalah korban dari revolusi kebudayaan orang-orang komunis. Ia dan ketiga anaknya memutuskan untuk mengungsi ke benua Amerika. Akibat penyerangan itu, seluruh catatan bersejarah suku Hui dibumi hanguskan dan menghanguskan warisan China yang luhur.
Pelaut muslim Hui adalah pelaut yang hebat. Islam dan Hui adalah dua hal yang berbeda, Islam adalah agama, dan Hui adalah kebudayaan. Saat ini, peninggalan budaya mereka hanya tersisa koin yang berada di tangan Hanum itu. Ia meminta agar Hanum mempertimbangkan keberadaan koin itu. Ia memiliki pilihan untuk menyerahkan koin itu pada bosnya atau mengembalikannya pada keluarga Hui yang masih tersisa. Dia juga berkata “Silahkan Kau ambil koin itu, dan tulis pada dunia tentang Hui yang hebat!” Salah satu anaknya adalah Peter Cheng, ia bernama asli Zhao Lei, anak sulung itu sangat berkeinginan kembali ke China untuk melihat makam ibunya. Kelaurganya beRanggapan bahwa Peter sengaja menjual koin itu unutk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya agar bisa ke China.
Konflik antara Hanum dan Rangga tidak hanya sebatas dalam persoalan meneukan bukti itu. Konflik rumah tangga mereka juga turut mewarnai perjalanan mereka. Rangga dan Hanum yang melakukana progam memiliki anak harus rela menunda progam mereka akibat kesibukan Hanum. Setelah Hanum menceritakan semuanya, maka Rangga berkata, “Aku tidak bisa menyelesaikan masalahmu. Tapi, aku akan selalu menemanimu melewati semua itu.”
Kelanjutan dari perjalanan hidup Azima atau Julia Collins juga diceritakan dalam film ini. Setelah masalahnya usai di New York, ia memutuskan pindah ke San Fransisco untuk memperbaiki hubunggannya dengan sang ibu. Pernikahan Julia dengan Hussein membuat dirinya harus terpisah jauh dari ibu dan ayahnya. Sang ibu tidak merestui pernikahan mereka karena perbedaan keyakinan. Keputusan Julia untuk pindah keyakinan semakin membuat ibunya – yang merupakan seorang penganut Kristen yang taat – geram. Berita tentang tuduhan Hussein seorang teroris yang terlibat dalam serangan 9/11, membuat ayah dan ibunya bertengkar hebat hingga sang ayah meninggal lantaran penyakit jantung yang dideritanya.
Setelah kematian ayahnya, sang ibu tidak lagi mengakui Julia sebagai anaknya. Dia mengurus panti asuhan untuk emngisi sisa masa tuanya. Ketika Julia dan sarah menemuinya, wanita itu menolaknya dan benar-benar membencinya. Hingga suatu ketika, Julia mmeberikan kotak berisi surat yang dikirim suaminya kepada Julia sekaligus surat-surat dari Hussein, menantu yang selalu menyaynginya selayaknya ibu kandung.
Di sisi lain, film ini juga menceritakan kelanjutan hubungan Stefen dan Jasmin. Setelah mengetahui kehamilannya, Jasmin meninggalkan Stefen dan terbang ke San Fransisco. Karena kegalauan Stefen yang berkepanjangan, Rangga pun mengajak Stefen untuk ikut bersama mereka ke San Fransisco. Di sana, ia mengetahui bahwa Jasmin telah tinggal serumah dengan seorang lelaki. Ia mengira bahwa lelaki itu adalah suami Jasmin. Ia juga mengira bahwa Jasmin sudah menggugurkan kandungannya dan tidak lagi mencintai Stefen. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Lelaki yang tinggal dengan Jasmin adalah seorang guy yang merupakan teman dekat Jasmin. Jasmin pun masih mencintai Stefen dan menjaga anak dalam kandungannya.
Sedangkan masalah progam anak Rangga dan Hanum, tidak diceritakan dalam film ini. Namun, jawabannya dapat dilihat pada dunia nyata. Setelah sebelas tahun menanti, pasangan itu akhirnya dikaruniai seorang momongan yang lahir pada 12 Desember 2016 .
Pasangan ini akhirnya berhasil menyatukan belahan bulan yang terpisah. Antara seorang anak dan ibu, antara sepasang kekasih, dan mengembalikan bukti sejarah yang sangat berharga kepada empunya.
Sebuah film yang menakjubkan bagi saya. Saya sudah jatuh cinta pada film pertama Hanum yang berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa, dilanjutkan dengan kedahsyatan Bulan Terbelah di Langit Amerika, dan film ini. Perjalnan mencari jejak-jejak Islam di benua Eropa dan Amerika yang banyak dilupakan oleh orang. Sejarah yang terkubur oleh waktu. Film-film ini berhasil membuat saya semakin penasaran untuk menggali Islam lebih jauh.
Karakter Acha dalam memerankan Hanum membuat film ini semakin menarik. Ketegasan dan keberanian seorang wanita yang patut dicontoh. Jika hanya membayangkan bagaimana persoalan yang dihadapi Rangga dan Hanum, rasanya tidak akan sempurna jika tidak menontonnya langsung. Penonton juga akan dimanjakan dengan pemandangan San Fransisco yang indah. Terlepas dari semua kekurangan dalam film ini, saya berpendapat film ini layak dijadikan tontonan untuk orang-orang yang mengaku Islam namun enggan mengenali Islam dan sejarahnya lebih jauh.


Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel “Hujan” Karangan Tere Liye

Perjuangan Tanpa Batas Sang Jenderal (Review Film Jenderal Soedirman)

Kirab Haul Mbah Sogol: Momentum Memutar Ulang Sejarah