Rebahan Mukena Merah
Berujung sajadah diatas gelisah Berbalut noda berakhir neraka Berdawai dusta Terhina nista Ku katupkan pelupuk mata hati Agar tiada lagi syahwat menjerat Diatas kesucian yang tersirat Kucoba menghindar namun takut memudar Kalah akan kuatnya hasrat syetan Untuk mengelabuhi diri ini dalam wujudmu Senjaku menyapa dengan kesalahan itu Kesalahan terbesar akan kebohongan Yang membuatku terlihat tak berdaya Tak dapat terpungkiri jikalau ku ingin melepas semua ini Jerat hati yang menyakiti Sendi-sendi keimanan semakin rapuh Hanya karena ku menyayangimu Dan tak bisa untuk mengendalikan hasratku untuk tak melihatmu Dibalik rebahan mukena ini Terlihat segores tinta warna merah di atas kertas itu Berlumur penuh dosa Hanya karena untaian kata yang menggoyah jiwa Dan tak dapat mengelak akan nafsu Yang dibisikkan oleh syetan Pantaskah ku bermukena jika ku melihatmu dengan tatapan dosa? Pantaskah ku duduk di atas sajadah jika ku membaca untaian hati