Posts

Showing posts from May, 2015

Cintaku dan Anjing Kurap yang Ku Bunuh

Image
Still Love You (ilustrasi) Akan lebih baik jika ku ceritakan ini pada anjing kurap di ujung sana itu, Bang. Dia tak akan peduli memang, dan aku tak akan mendengar tanggapannya. Tapi, setidaknya aku bisa meluapkan segalanya dan membunuhnya ketika aku telah benar-benar jenuh. Itu akan lebih baik bagi perasaanku. Apa yang ku tunggu selama ini? Entahlah. Kita akan berbicara sebatas konteks antara aku, dan kamu yang sesama manusia. Yang tercipta dari sesuatu yang sama menjijikkannya. Ini bukan tentang kepemilikan atau dari mana kita tercipta. Tapi, ini tentang cerita yang ternyata belum ku tuntaskan sejak setahun lalu. Ah iya, mungkin sudah hampir dua tahun. Biarlah kau tak mendengarnya. Aku bicara pada anjing kurap itu saja. “Njing, apa Dirimu pernah jatuh cinta?” bodoh! Kau pasti pernah. Ketika kau melet dengan penuh nafsu dan matamu nanar juga nafasmu yang mengendus ingin menerkam betinamu, itu cinta, Njing namanya. Kau, bisa saja mengawininya tanpa lamaran, ijab qobul,

Usia Datang dan Hilang

Image
Sepuluh Mei tujuh belas tahun yang lalu, aku lahir ke dunia ini. Baru saja aku Allah menggenapkan usiaku itu dua hari yang lalu (saat aku menulis ini). Aku teringat tentang kisah pengalaman yang ku lamapaui tujuh tahun yang lalu. Tepat di ulang tahunku yang kesepuluh. Tahukah Kau, Kawan? Hari itu aku berbahagia dengan usiaku yang bertambah satu tahun, tak ada acara khusus yang diagendakan Ibu dan Bapakku. Namun, tiba-tiba tante-tanteku dan saudara ibuku datang ke rumah dan mengajakku se-keluarga hang out ke WBL (Wisata Bahari Lamongan), jadilah pagi itu kita ke sana naik tiga mobil... *Pada dasarnya mereka gaada yang tahu kalau itu hari ulang tahunku, sakingan aja moment-nya pas.* Sekitar setengah sebelas, kita sampai di sana -di area parkir WBL- begitu ingin keluar dari mobil, tanteku mendapatkan telepon dari Pakdeku *Saat itu aku dan ibu bapak belum punya hp* beliau mengabarkan bahwa Kakekku (dari ibu) meninggal dunia. Betapa terkejutnya kita semua. Alih-alih ingin berlibur, m

Bola Mata di Ruang Redaksi

Image
Ilustrasi from google Ada rasa senang yang luar biasa saat aku mulai mengenalmu. Rasa itu muncul sejak pertama kali aku menatapmu. Tapi jujur, aku belum tahu kalau kamu pimred saat itu. hanya saja, penampilanmu yang keren dengan rompi coklat, sepatu putih, tas ransel di pundak, dan mengalungi canon membuat aku merinding. Sejak pertemuan singkat itu, aku tak lagi melihatmu. Hingga suatu ketika, kasus mading membawaku kembali menatap kamu. Bahkan lebih lama. “Mading apaan ini? Jelek banget sih?” aku bergumam miring di depan papan berkaca yang ada di lorong sekolah itu. Tanpa aku sadari, seseorang menguping celotehanku. “Kalau jelek, perbaiki dong! Jangan hanya bisa ngomong!” sindirmu. Aku gelagapan bingung. Saat itu, aku tahu persis kalau kamu pimred di sekolah yang megah ini. Aku hanya tersenyum. Senyum yang malu-maluin. Dan semenjak itu, aku dan kamu adalah partner yang baik untuk menghidupkan mading itu. Bahkan, kamu tak segan-segan memilihku sebagai ketua mading. Ma

Bahasa Perasaan

Image
“Biarkan aku merindukannya untuk sekali lagi. Biarkan aku menuliskan pesan rindu untuk mereka untuk yang ke sekian kalinya dan sekali lagi. Biarkan aku mengungkapkan apa yang ku rasa selama ini meski mereka tak tahu untuk sekali lagi. Karena aku tak tahu apa aku bisa menuliskannya lagi, merindukannya lagi, atau tidak!”   Ini fotoku dan dia (sahabatku) saat masih kelas VII dulu :* Kita menamai diri kita NOBYTA Malam, apa kabar dia yang ada di sana? Sahabatku yang kini menjadi orang nomor satu di sekolahnya! Sahabat yang kini menjadi orang nomor satu di gugus depannya! Dan Sahabat yang menjadi nomor satu dalam petualangan bersama alam! Bagaimana pun, perasaan rindu itu ada. Akan selalu ada. Dia, sahabat yang dulu bak payung hatiku, bunga hatiku. Dan dia, adalah saudaraku tersayang yang aku miliki. Ah, aku selalu tersenyum sendiri mengingat kejadian-kejadian konyol selama MTs lalu. Terkadang, aku menginginkan kehadirannya lagi. Mendampingi dia disetiap air matanya menetes