Gadis Cantik Dengan Lika-liku Kehidupannya


Isa (dua dari kanan) bersama teman-temannya :)

“Awwaluhu, aku selalu mikir impian itu adalah segalanya. Sebelum aku melewati sekian drama kehidupan ini…” 
Isaatus Sa’adah. Dia adalah teman saya semenjak saya masuk XH. Gadis yang akrab dipanggil Isa ini adalah sosok wanita cantik yang kalem dan menawan. Bisa dibilang, dia adalah gadis paling cantik di kelas saya waktu itu.
Sejak awal dia memang ingin masuk MAN Gondanglegi. Pilihan ini didasarkan pada keinginannya untuk sekalian mondok dan memiliki teman-teman berhijab. “Mondok itu cita-citaku dari dulu, selain itu aku pingin punya teman berhijab. Aku sempat terganggu dengan cibiran yang sering aku terima saat SMP dulu. Karena kita yang berhijab menjadi kaum minoritas di sana.” Dari sanalah, maka dirinya memutuskan untuk mendaftar di MANDAGI sekalipun teman-temannya banyak yang berlomba memasuki SMA favorit di Kepanjen. Meskipun saat mendaftar, Isa tidak tahu dimana lokasi MANDAGI sebenarnya.
Perasaan terkejut yang pernah saya alami ketika diterima di XH juga dialami oleh gadis anggun asal Gunung Kawi ini. “Awalnya diejek saudara-saudarku, mosok masuk kelas keri dewe, tapi, seketika tahu kelasnya seperti itu, rasanya pingin langsung pindah. Hehe” namun, dirinya bisa membuktikan bahwa memang ia layak menempati bangku XH. Terbukti dari prestasinya mewakili madrasah di beberapa ajang olimpiade Biologi.
Pernah mendaftar menjadi anggota ekstra PASKIB meskipun akhirnya dia memutuskan untuk keluar. Lalu, dia pindah ke ekstra B. Arab hingga kelas 11. “Alasan ikut ekstra Bahasa Arab karena ekstra ini terkenal pulang cepat, jadi, bisa cepet sampai pondok buat nyuci baju.” Tuturnya. Organisasi yang pernah ia ikuti di MAN adalah Jurnalistik. Meski dia juga pernah bercerita bahwa awalnya inign coba-coba. Namun, menurutnya banyak kesan baik yang ia dapatkan ketika mengikuti jurnalistik. “Yang pasti di sana bisa reunian XH, sharing pelajaran dengan teman beda jurusan, tambah kenal dan akrab dengan banyak orang, yang paling seru bisa ngelanggar pulagn sore ke pondok tanpa sanksi. Hehe” for your information aja, Isa sempat menjabat sebagai bendahara Redaktur OASE periode 2015.
Hal yang tak terlupakan bagi dirinya selama di MAN, tentu ketika mengalami moment bersama teman-teman sekelas. Salah satunya adalah pengalaman menjadi model baju daur ulang dari barang bekas. Saat itu, dirinya masih duduk di XH dan dipaksa untuk menjadi model. Padahal kita sama-sama tahu kalau Isa adalah anak yang pemalu. Dengan berbagai perdebatan, akhirnya ia pun luluh dan berhasil mengikuti fashion show di hadapan manusia se-MANDAGI. :D :D pengalaman yang tak terlupakan juga adalah ketika classmeeting. Memang, saya sendiri merasakan momentum paling indah adalah ketika classmeeting. Di sana, kita bisa mengalami berbagai banyak hal bersama teman sekelas. Kena hukum bareng, nyanyi bareng, gila bareng, kalah bareng, menang bareng, bahkan tak jarang ada pertengkaran ketika ada perbedaan pendapat. Hehe *Curhat dikit*
Kisah cinta?? Hm, buat Kalian yang pernah denger desas-desus antara Isa dan D*D*N, aku kasih tahu ya, itu bukan GOSIP, tapi itu REALITA :D :D Si D* Manusia absurd tidak lain adalah anak guru MTK nya Isa ketika SMP. Si Isa yang penasaran lantas mencari tahu info seputar D* yang konon katanya adalah anak pandai di MTs nya. Maka muncullah pergerakan yang mencoba menyatukan Isa dan D* :D meski awalnya Isa benar-benar marah ketika dikatain sama D*, lama-lama benih cinta itu muncul. Hahaha :D  well, begitulah mungkin, yang benci bisa jadi cinta. Dulu waktu bareng-bareng sok jaim, sekarang begitu udah pisah, rindu deh.. hihihi. :D

Di tengah perjalanannya, di tengah perjalanannya menjadi kelas XII, Isa justru mengalami cobaan yang begitu berat. Seorang lelaki yang amat dicintainya semenjak ia lahir dipanggil Sang Maha Kuasa. Ayahnya berpulang. Sungguh, bagi seorang tiada hal yang lebih berat selain ditinggal oleh orangtuanya. Apalagi ditinggal pergi untuk selamanya. Isa yang notabene anak pertama tentu memiliki tanggung jawab yang lebih berat setelah ditinggal sang ayah. “Kadang aku bertanya menagapa aku tidak dilahirkan sebagai seorang lelaki gar bisa melakukan segala hal.”
Berangkat dari kenyataan sebagai anak sulung yang juga harus memikirkan adiknya yang baru memasuki SD impiannya untuk kuliah mulai pudar. “Awalnya aku sempat putus harapan. Awalnya ibu tanya-tanya, gimana kalau kerja saja? Sebagian besar keluargaku juga menyarankan begitu. Tapi, setelah mendapat dorongan dari seorang teman, akhirnya aku memberanikan diri bilang ke ibu kalau aku ingin kuliah.”
Sebagai seorang ibu, tentulah ingin mewujudkan keinginan anaknya. Mungkin itu juga yang dirasakan Ibunya Isa waktu itu. Sang ibu mengizinkan Isa untuk mendaftar kuliah. Di SNMPTN, dia gagal. Lantas, ia mencoba peruntungan di SBMPTN, namun dia juga gagal. Pernah ia mengutarakan niatnya mendaftar di Poltekkes Surabaya, tapi, ibu juga tidak mengizinkan. Tanpa diduga, Isa diterima di jalur UNMPTKIN jurusan PAI. Tapi, apa boleh buat ibunya keberatan dengan uang ma’had yang sebegitu besarnya. Isa sudah down saat itu. Akhirnya, ia memutuskan untuk menerima tawaran ngajar di TK dan PAUD. Namun, Ibu juga tidak merestui. Hingga akhirnya, Ibunda Isa menyuruhnya mendaftar di Al Qolam. “Intinya, aku kuliah manut ibuk. Aku tidak lagi memedulikan impianku untuk menjadi ahli bedah. Itu urusan nanti. Yang penting, apa yang ada saat ini aku jalani, perkara nanti itu urusan nanti setelah yang ini selesai.” Ujar Isa.  
Begitulah kehidupan. Tidak selalu yang kita inginkan harus kita dapatkan kan? Saat ini, meski dengan berat hati, Isa mencoba menjalani kuliahnya dengan baik. So, untuk Kalian yang memiliki mimpi dan impian itu terwujud, bersyukurlah sebanyak yang Kamu bisa. Karena tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan itu. Sungguh! J J J

Sekian kisah inspiratif dari teman saya…. Thanks for reading, semoga menginspirasi.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel “Hujan” Karangan Tere Liye

Perjuangan Tanpa Batas Sang Jenderal (Review Film Jenderal Soedirman)

Kirab Haul Mbah Sogol: Momentum Memutar Ulang Sejarah