Dibalik Layar #12menit
EKSLUSIF - Setelah puasa prestasi selama dua tahun, tim mading
#12menit akhirnya bisa menyantap nikmatnya kemenangan di ajang M-teens School
Competition 2016.
#12MENIT bersama pembina seusai pengumuman juara |
Kabar baik datang dari tim mading 3D MAN
Gondanglegi. Pada kompetisi MSC yang dilangsungkan di Graha Cakrawala UM, 2-5
Maret kemarin, tim dibawah bimbingan Bapak Yuli Irawan tersebut berhasil meraih
juara 3. Setelah dua tahun gagal pada kompetisi serupa, tahun ini mereka
benar-benar mempersiapkan mading mereka dengan baik. Meskipun proses
pembuatannya terhitung singkat, yakni kurang dari dua puluh hari, namun, mereka
dapat membuktikan bahwa kreatifitas dan kinerja mereka tak dapat
diremehkan. Tema Lifestyle yang
ditentukan oleh panitia mereka spesifikasikan dengan mengangkat tentang Gadget
bertajuk LGBT (Lifestyle, Gadget, Booming, Technology).
Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, mading tim
#12menit kali ini benar-benar terlihat 3D dan detail. Display mading mereka
cukup sederhana, dengan laptop sebagai icon utama. Mading ini menjelaskan bahwa
semakin lama, dunia akan didominasi penuh oleh kecanggihan teknologi. Akan
tetapi, jika manusia tidak bisa menyikapinya dengan baik, bisa jadi diri mereka
yang akan terjerumus dan jatuh ke jurang kehancuran akibat teknologi yang
mereka dewakan. Selain display yang
simpel dan minimalis, mading ini juga dibumbuhi dengan artikel seputar isu
teknologi yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Termasuk berita tentang
kesiapan MANDAGI menyambut UNBK yang menjadi salah satu berita utama.
Display mading tampak dari "best view" |
Berbicara tentang kesuksekan tim #12menit, tak
adil rasanya jika tidak mengulas tentang asal terbentuknya tim mading 3D
MANDAGI ini.
#12menit 2 generasi... :D |
Nama #12menit sebenarnya terinspirasi dari film
12 Menit Kemenangan Untuk Selamanya yang rilis tahun 2014. Saat itu, tim mading
ini memang mengangkat film tersebut untuk dijadikan tema mading 3D mereka di
ajang MSC’14. Film tersebut bercerita tentang perjuangan Marching Band Bontang
dalam memperebutkan gelar juara di GPMB (Grand Prix Marching Band), kompetisi
marching band tingkat nasional. Setelah itu, pada tahun 2015, tim mading 3D
tetap menggunakan nama #12menit sebagai nama kebesaran mereka hingga tahun ini.
Sesuai dengan namanya, #12menit digawangi oleh
12 siswa/ siswi MANDAGI yang berganti anggota setiap tahunnya. Anggota baru
dipilih langsung oleh anggota tahun sebelumnya berdasarkan kemampuan yang
nampak pada diri mereka. Hal ini dikarenakan mading 3D bukan bagian dari
ekstrakurikuler dan hanya ada saat menjelang lomba. Jadi, pemilihan anggotanya
pun bersifat insidentil. Meskipun demikian, kekeluargaan yang terjalin diantara
mereka sangat kuat. Tak jarang, mereka mengadakan meet and greet bersama
pembina dan para seniornya.
Sebelum dibina oleh Bapak Yuli Irawan, #12menit
dibina oleh Bapak Teguh Hendri yang tak lain adalah pembina jurnalistik MAN
Gondanglegi. Selain pembina, banyak pula guru lain yang ikut terlibat dan
menjadi saksi perjuangan tim ini. Seperti Pak Jun, Pak Ady, Pak Mus, Pak
Khoiron, Pak Agung, dan banyak lagi.
Generasi perintis mading 3D |
Kemenangan mading 3D kali ini mengingatkan pula
pada kemenangan yang pernah diraih oleh tim mading generasi sebelumnya. Yakni
tim mading 3D OASE. Tim tersebut mulai terbentuk tahun 2012, mereka adalah para
siswa RKBI (Rintisan Kelas Bertaraf Internasional) yang tertarik mengikuti
MSC’12 dan mengajukan diri untuk membentuk tim mading. Berbeda dengan #12menit,
tim mading OASE beranggotakan 6 orang, yang terdiri dari Anita Fauziah, Fadhil,
Nasta’in, Badi', Munir, dan Atika. Tim ini berhasil merebut The Best Over All
MSC’12, juara mading favorit se-Jatim, dan juara 3 mading Malang Raya. Akan
tetapi, tim ini baru memiliki pengganti pada tahun 2014, yakni #12menit.
Sebelum hari H, Fadhyla, selaku ketua mading
mengatakan yakin bisa meraih juara tahun ini. Keyakinan itu membuat dirinya dan
teman-temannya getol menggarap mading setiap hari dari pagi hingga sore.
Awalnya, mereka mengaku khawatir tidak bisa ikut serta, dikarenakan banyaknya
kegiatan yang ada di madrasah. Mereka pun harus membagi waktu antara belajar,
berorganisasi, dan mempersiapkan mading. Karena anggota tim ini juga merupakan
aktivis di madrasah.
Untuk mendulang kemenangan ini, mereka harus
mengorbankan waktu, tenaga, dan rela tidak mengikuti pelajaran selama dua
minggu. Saat pameran berlangsung, hari itu bertepatan dengan pelaksanaan UTS.
“Setelah selesai lomba ini, langsung ngebut UTS susulan. Biar nilainya tidak
kosong.” ujar salah satu anggota tim. Selain anggota #12menit, pembina mereka
juga patut diacungi jempol atas pengorbanannya meninggalkan istrinya yang
sedang hamil tua demi menunggui anak didiknya di Graha Cakrawala.
Hambatan yang mereka temui tidak mematahkan
semangat mereka untuk meraih kemenangan. Mereka berkeyakinan bahwa kerja keras
tak akan mengkhianati. Setelah meraih kemenangan ini, mereka patut bangga dan
bernafas lega. Makanya, tidak heran jika mading yang mereka bawa pulang ke
madrasah dipamerkan di lobi, agar bisa dinikmati oleh seluruh civitas akademika
dan tamu yang datang ke MAN. (bee)
Ini dia ketua madingnya, Fadhylatul Istiqomah (mantan pupuk bawang #12menit :D) |
congratulation MANDAGI!!
ReplyDeleteEmang ya, usaha keras tidak akan mengkhianati :D
Kayak pengalamanmu ya Kak.. :D :D :D
Delete