Aku, Hujan, dan Dia
Di depanku turun jutaan air yang jernih Membuat dingin di tubuhku Di sampingku, berjajar siswa yang sedang sibuk mengurusi kuliahnya Agak jauh di sana, seorang lelaki berkacamata berdiskusi dengan salah seorang dari mereka Itu Kamu Lelaki yang aku doakan siang malam Yang datang dalam mimpiku akhir-akhir ini Seseorang yang aku rindukan dalam diam Aku batin dalam sepi Aku pandang dalam bayang Lelaki yang istimewa di akhir masa sekolahku Aku dan dia menikmati hujan yang sama. Menikmati bunyi sahut-sahutan air yang jatuh, menyejukkan Meski bising, aku masih bisa mendengar suaranya Tawanya, yang semerdu rerintik hujan siang ini Masih bisa membau tubuhnya, yang seharum bau tanah basah terkena tetasan hujan Masih bisa mlirik senyumnya, saat dia tengah asyik mengabaikanku Aku menikmati hujan yang sama dengannya Bersama desir kebahagiaan yang tak terkirakan Bersama debar jantung yang beritme lebih cepat dari pada saat aku berlari menemuinya. Bers