Fotografer cabe Rawit



MALANG – kehebohan MSC hari ini (31/01) menyebabkan peserta M-teens photograph harus rela berdesakan dengan peserta lain untuk mendapat angle-angle terbaik. Tak terkecuali dengan Nafian Duta Nugraha. Peserta fotografi dari SMPN 06 Malang ini terus bergerak lincah membidik foto saat acara band competition sedang berlangsung. Bocah 14 tahun itu mengaku dirinya sudah terbiasa memotret event-event besar seperti ini. Terlahir sebagai anak seorang fotografer membuatnya lebih mudah memahami tata cara memotret.
Penggemar berat Tyara Idol Cilik ini mengaku sudah terbiasa mengoperasikan kamera sejak kelas dua SD. Ia juga bercerita bahwa saat ia berusia dua tahun sering memegang kamera digital milik sang ayah lalu merusaknya. Meskipun demikian, orang tuanya terus menempa Nafian untuk bisa mahir dalam bidang fotografi.
Pengguna kamera DSLR tersebut mengaku bahwa ia sering ikut ayahnya ketika beliau sedang bekerja. Jika anak-anak seusianya memilih memotret mainan atau lego, ia justru memilih memotret hal-hal ekstrem. Seperti memotret di puncak semeru saat ia masih kelas 2 SD. Dia bercerita bahwa saat itu ia iseng ikut ayahnya mendaki semeru dalam peringatan kemerdekaan RI. Demi mendapatkan izin dari gurunya, ia beralasan ada acara keluarga. Sayangnya, ketika di puncak ia diwawancarai oleh reporter salah satu stasiun televisi nasional dan kebohongannya pun diketahui oleh gurunya. “Kata reporternya saya menarik untuk diliput karena saat itu saya pendaki terkecil. Ketahuan deh sama guru saya, dimarahi juga.” jelasnya sambil tertawa malu.
Meskipun demikian, ia menganggap memotret hanyalah hobi dan dirinya bercita-cita untuk menjadi seorang presiden.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel “Hujan” Karangan Tere Liye

Perjuangan Tanpa Batas Sang Jenderal (Review Film Jenderal Soedirman)

Kirab Haul Mbah Sogol: Momentum Memutar Ulang Sejarah