Sebaris Kata
Untuk Sahabatku yang paling chubby
sedunia
Terima kasih telah menjadi kuat untuk
dirimu sendiri, menjadi akar untuk ibu dan kedua saudaramu, terima kasih telah menjadi
daun yang meneduhkan bagi kekhawatiran teman-temanmu.
Tak pernah aku mengkhawatirkan orang
lain sebagaimana kau mengkhawatirkanmu hari itu. Ketika aku mendengar kabar
duka tentang ayahmu (allahu yarham), tak ada yang kurapalkan selain
memohonkan kekuatan untukmu. Aku mengenalmu hampir sepuluh tahun, selama itu
pula aku tahu kau tumbuh menjadi gadis yang memiliki pemikiran dewasa, mandiri,
dan tangguh. Namun, kehilangan orang paling berarti dalam hidup kita, siapa
yang kuat menghadapinya? Semua pasti perlu pembiasaan, bukan?
Ah, aku tidak akan membahas hari itu
lagi. Aku hanya ingin kamu tahu betapa aku merasa sangat beruntung dikirimi
Tuhan sahabat sepertimu. Aku pun mengerti kenapa selama ini begitu banyak yang
menyayangimu. Ya, meskipun beda kita teramat jauh, perbedaan berat badan
misalnya. Sembilan tahun aku menemanimu tak pernah aku mendapati matamu
berkaca-kaca, tak pernah sekali pun aku mendapati wajahmu layu seperti ketika
aku takziah ke rumahmu waktu itu. Ada banyak yang ingin kusampaikan hari itu,
ada bahu yang kusiapkan untukmu hari itu, tapi aku keliru. Kau kuat. “Aktingnya
sangat bagus,” begitulah yang dibisikkan Yayuk padaku. Eh iya, kau bersandar di
bahuku pun tak akan enak karena aku lebih kecil darimu. Whehehe.
Aku hanya ingin menyampaikan hal-hal
yang tak bisa kusuarakan lewat lisan. You know lah aku cukup melankolis dan
hobi menangisi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu kutangisi, termasuk dirimu
misalnya (hehe, canda!).
Tetaplah kuat sebagaimana semestinya
manusia kuat. Suatu hari nanti kamu akan merasakan lelah bersikap tegar, tidak
masalah. Ada sajadah yang siap menerima tubuhmu yang ringkih, ada lima waktu
yang selalu menyediakan tempat bagi hatimu yang sendu, ada Allah, yang sangat
dekat, tempat segala rasa ada dan bermuara. Suatu hari kamu akan merasakan
rindu yang tak kunjung temu, bersabarlah, bukankah pertemuan akan sangat
menyenangkan ketika rindu tak kunjung berkesudahan? Sekali lagi, ada kalam-Nya
yang siap menghibur dan menenangkan hatimu. Suatu hari kau akan merasakan
kekosongan, ingatlah bahwa ada kebaikan dan sedekah yang akan melengkapimu.
Jadilah baik, jadilah patut, jadilah
salihah. Amalmu bukan hanya untukmu, tapi untuk orang tuamu dan anak cucumu. Mungkin
saat ini takdir hanya ingin berkata padamu, “Mari mencoba hal baru untuk
mencapai babak baru.” Tuhan mencandaimu agar kamu lebih dekat pada-Nya, agar
kamu mau mempelajari hal-hal yang selama ini luput dari perhatianmu. Agar kamu memahami
bahwa begitu banyak manusia yang mau berdarma mengulurkan tangan padamu, agar
kau tahu bahwa teman-temanmu berbaris untuk memelukmu.
Sekali lagi, terima kasih telah
mengajariku arti menghargai apa-apa yang kita miliki hari ini. Tetaplah menjadi
visioner dan berbenah diri. Aku menyayangimu, dan semoga akan selalu seperti
itu. Suatu hari nanti, di hari aku kehilangan orang-orang yang hari ini aku
miliki, ingatkan bahwa aku pernah menuliskan ini untukmu, ingatkan bahwa aku
pernah bangga melihat kekuatanmu agar aku bisa menirumu.
Dari aku, sahabatmu yang memiliki
hobi sambat (titik dua bintang).
Comments
Post a Comment