Dari -aku-

Aku menerima matamu sebagai kejutan dari Tuhan
Jika tak sempat kunikmati mata itu berulang kali,
Biar hanya bayangannya yang menjadi prasasti
Bahwa antara aku dan kamu pernah sengaja dipertemukan

Aku menerima matamu sebagai hadiah dari Tuhan
Atas ganti mata orang lain yang tiap kali mengingatnya membuatku luka
Jika hadiah itu hanya sekedar dititipkan
Setidaknya biar matamu itu menjadi penghapus atas bayangan mata orang lain
Dan menjadi isyarat
Bahwa masih ada bahagia yang harus kunikmati di dunia ini


Berawal dari sebuah candaan dan ketidaksengajaan
aku mengetahui dirimu sejak lama
Secara diam-diam aku hanya bisa melihat foto-foto yang itu-itu saja

Jika telah selesai kulihat gambar-gambar itu,
Aku menutupnya dengan senyum dan kata “Andai”
Karena aku telah menyadari
Bahwa kau ada tapi tiada
Aku telah menjadi seorang penggemar
Tapi aku tak pernah ingin menemui meski hanya sekali
Karena aku bukan sebuah harokat yang bisa melengkapimu sehingga menjadi kata yang sempurna

Namun, ketika tangan Tuhan yang bekerja
Aku hanya bisa menerima
Sebuah pertemuan singkat yang cukup membuatku kegirangan dan tersenyum hingga pagi
Membuatku lupa tentang air mata dan luka yang selama ini setia menghampiri
Membuatku bersyukur sekali lagi,

Tapi tidak,
Biarkan aku menjadi penggemarmu secara diam-diam
Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, Tuan
Telah pernah membuktikan bahwa kau ada
Pernah sekali berada di depan mataku
Dan meninggalkan jejak matamu

Terima kasih,
Dari AKU -aku-

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel “Hujan” Karangan Tere Liye

Kirab Haul Mbah Sogol: Momentum Memutar Ulang Sejarah

Perjuangan Tanpa Batas Sang Jenderal (Review Film Jenderal Soedirman)